cover
Contact Name
Bina Rohita Sari
Contact Email
binarohitasari@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
fitofarmaka@unpak.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 20879164     EISSN : 2622755X     DOI : https://doi.org/10.33751/jf
Core Subject : Health, Science,
FITOFARMAKA mempublikasikan artikel yang berkaitan dengan farmasi, Kimia Farmasi, dan bidang Fitokimia serta akan dipublikasikan secara online. Publikasi secara elektronik akan menambah kekayaan informasi dan pengetahuan ilmiah terutama dari penelitian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, didokumentasikan dengan baik dalam bentuk elektronik dan cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi" : 10 Documents clear
EXTRACTION OF ROBUSTA COFFEE BEANS (Coffea canephora) FROM WONOSOBO BY ULTRASONIC WAVES AND ANTICANCER TESTS Akhmad Endang Zainal Hasan; Novi Fajar Utami; Mona .
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.4933

Abstract

Wonosobo Robusta coffee beans are one of the natural source ingredients that potentially could be used as ananticancer. It contains polyphenolic compounds such as chlorogenic acid, flavonoids, and hydroxy hydroquinone. Thisresearch aims to determine the optimum conditions for the extraction temperature and time of the Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE) method on the extract yield and to determine the anticancer activity. Extraction optimizations wereanalyzed using Response Surface Methodology (RSM) with Central Composite Design (CCD) experimental design on atemperature factor of 40, 50, 60 ºC and extraction times of 10, 30 and 50 minutes. Determination of anticancer activitywas conducted using the Methyl Thiazole Tetrazolium (MTT) Assay method against MCF-7 cells. The optimization results indicate that the temperature of 52.74 ºC and time of 29,53 min are the optimum conditions for extraction with an extract yield of 9,16%. The anticancer activity test result at a concentration of 400 µg/mL is 83,25% so it has the potential to be used as an anticancer.
PENGARUH GASTROPROTEKTOR KOMBINASI TEPUNG GARUT (Marantha arundinaceae) DAN KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA TIKUS MODEL TUKAK LAMBUNG Moch. Saiful Bachri; Vivi Sofia; Cipta Khairunnisa
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.3194

Abstract

Tukak lambung atau lebih populer dengan penyakit maag, banyak terdapat pada masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Kecenderungan masyarakat Indonesia memilih pengobatan tradisional (jamu) sejak dahulu untuk swamedikasi karena biayanya terjangkau dan efektif. Salah satunya untuk mengobati tukak lambung dinilai lebih aman dibanding dengan obat sintesis. Tukak lambung terjadi karena adanya kelebihan asam dan pepsin yang dapat disebabkan oleh stress-related mucosal damage. Tepung garut dan kunyit baik secara empiris dan ilmiah masing-masing dikatakan mampu mengurangi tukak lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh gastroprotektor kombinasi tepung garut dan kunyit terhadap nilai indeks tukak lambung dan gambaran histopatologinya pada tikus putih galur Wistar model tukak lambung. Tikus dibagi ke dalam kelompok normal, kontrol tukak diberi etanol 96% dosis 1 ml/ 200 g/BB,kontrol positif sukralfat dosis 200 mg/kgBB, perlakuan I; II; III diberi tepung garut 200 mg/kgBB, kunyit 250 mg/kgBB,kombinasi tepung garut dan kunyit 200 mg/kgBB. Perlakuan diberikan secara oral. Pengamatan dilakukan selama tujuh hari dan diikuti dengan puasa selama 24 jam pada hari ke delapan selain kelompok normal, semua kelompok diinduksi etanol 96% dengan dosis 1 ml/200gBB. Setelah satu jam, tikus dikorbankan dan lambungnya diambil. Pengujian antiulcer dihitung dengan indeks tukak lambung dan secara deskriptif dianalisis histopatologinya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pemberian dosis tunggal dan kombinasi menghasilkan indeks tukak berturut-turut 1,80; 1,47; 1,33 secara nyata lebih rendah dibandingkan kontrol negatif (4,42) dan rasio proteksi (%) pemberian kombinasi tepung garut dan kunyit 200 mg/kgBB lebih tinggi dibandingkan kontrol positif. Gambaran histopatologi menunjukkan adanya perbaikan jaringan pada pemberian kunyit 250 mg/kgBB dan kombinasi tepung garut dan kunyit 200 mg/kgBB.
(Cover; from the editor; Editorial Team; Table of Contents) Redaksi Fitofarmaka
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.5558

Abstract

ANTIOXIDANT AND ANTI-INFLAMMATORY EFFECT OF Morinda citrifolia: A META-ANALYSIS AND SYSTEMATIC REVIEW Ervina Vashti; Bernard Christoper Fernando Oen; Eric Ricardo Yonatan; Venna Bella Sabatina; Sherlyn Sean; Elisabeth Rukmini
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.3359

Abstract

Morinda citrifolia (noni) is a tropical plant from the Rubiaceae family, which contains various active components that have several functions in medical fields that can act as an antioxidant and anti-inflammatory. To assess both effects, we conducted a systematic review and meta-analysis, with the PRISMA statement guidelines, to discuss the efficacy of Morinda citrifolia as an antioxidant and anti-inflammatory. The literature search was performed by searching through 12 databases: Sage Journals, ScienceDirect, Garuda, ProQuest, PubMed, Google Scholar, Web of Science, Taylor and Francis, Wiley Online Library, Cochrane Library, EBSCO, and SINTA from 2000 to 2020. From 4.605 identified record journals, we found six journals which were included in our study analysis. Our analysis showed that Morinda citrifolia has a moderate positive effect as antioxidant and anti-inflammatory agents, with an overall effect size of correlation 0.46 (CI 95% was 0.37-0.54). This study proves the potential of Morinda citrifolia as an alternative herbal medicine. Future research and studies are expected on Morinda citrifolia to investigate its further potential.
EFEKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI KENANGA (Cananga odorata) TERHADAP Aspergillus flavus Triastinurmiatiningsih .; Tri Saptari Haryani; Ghina Athyah Wahid
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.3476

Abstract

Aspergillus flavus merupakan kapang penghasil utama aflatoksin yang banyak mengkontaminasi komoditi kacang-kacangan, biji-bijian, dan serealia. Bahan alami yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan penggunaan minyak atsiri kenanga (Cananga odorata).  Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui senyawa fitokimia dan menguji  aktivitas  antifungi dari  minyak atsiri kenanga (C. odorata) terhadap A. flavus. Penentuan Konsentrasi Hambat  Minimum  (KHM) menggunakan  metode  dilusi  padat  dengan konsentrasi  10%, 20%, 30%, dan 40%, dan  penentuan Diameter Daerah  Hambat (DDH) dengan metode  difusi  agar sumuran menggunakan lima macam perlakuan yaitu tiga konsentrasi 40%, 50%, dan 60%, kontrol positif (Ketokonazol 50 mg/L), dan kontrol negatif (Tween 80) sebanyak 50 µl. Data hasil tes DDH kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05 dilanjutkan uji Duncan. Senyawa kimia yang terkandung dalam minyak atsiri kenanga adalah flavonoid, alkaloid, saponin dan triterpenoid. Hasil konsentrasi hambat minimum didapat pada konsentrasi 40%, sedangkan pada uji DDH, konsentrasi 60% merupakan konsentrasi yang paling optimum menghambat pertumbuhan kapang A. flavus dengan rerata daerah  hambat 12,34 mm
TOKSISITAS AKUT SEDIAAN CAIR BERBASIS BAWANG PUTIH DENGAN METODE ZEBRAFISH EMBRYO TOXICITY (ZFET) Ike Yulia Wiendarlina; Nina Herlina; Elsa Mareta
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.3883

Abstract

Sediaan cair berbasis bawang putih (SCBBP) terbuat dari campuran beberapa bahan diantaranya yaitu bawang putih tunggal, jahe merah, sari buah lemon, cuka apel, dan madu. Sediaan ini memiliki berbagai khasiat farmakologis, namun belum ada penelitian yang menguji batas keamanan sediaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan  toksisitas akut dari SCBBP menggunakan metode ZFET (Zebrafish Embryo Toxicity) mengacu pada tatalaksanaOrganization for Economic Cooperation and Development (OECD). Embrio diberi paparan SCBBP dengan berbagai konsentrasi (50, 100, 200, 400, 600, 800, 1200, 1600 dan 2000 ppm) mulai dari 8 jam pasca-pembuahan (jpf) hingga 96 jpf. Data abnormalitas dan kematian yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk memperoleh nilai LC50, EC50 dan Indeks teratogen (TI). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelangsungan hidup embrio semakin menurun dengan semakin meningkatnya konsentrasi dan lama paparan SCBBP yang diberikan. Nilai rata-rata LC50 pada 24; 48; 72; dan 96 jpf adalah sebesar 1548 ppm; 1382 ppm; 1247 ppm; dan 1209 ppm, sedangkan nilai EC50 adalah sebesar 418,041 ppm, 306,445 ppm, 417,529 ppm dan 375,622 ppm dan nilai indeks teratogenic (TI) 1. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa SCBBP termasuk ke dalam kategori relatif tidak berbahaya dan tidak bersifat teratogen terhadap model embrio ikan zebra.
STUDI PENAMBATAN MOLEKUL DAN PREDIKSI ADMET SENYAWA METABOLIT SEKUNDER TANAMAN KELOR (Moringa oleifera L.) SEBAGAI INHIBITOR BACE1 PADA PENYAKIT ALZHEIMER Kirka Dwi Apriali; Efi Triana; Meigita Indah Farhani; Arina Khoirunnisa; Yuniar Alfain Nur’aini
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.4351

Abstract

Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan adanya deposisi amiloid, kusut neurofibrillary, disfungsi sinaptik, dan kematian sel saraf. Patofisiologi utama dari neurodegeneratif yaitu adanya produksi yang berlebihan atau akumulasi β-amiloid (Aβ), yang memiliki beberapa efek merusak pada aktivitas sinaptik. Aβ dihasilkan dari protein prekursor amiloid (APP) melalui pembelahan proteolitik oleh enzim pembelahan APP situs-1 (BACE1). Terapi farmakologi untuk alzheimer pada saat ini hanya berfungsi untuk mengurangi gejalanya saja dan tidak berpengaruh pada perkembangan penyakit alzheimer. Moringa oleifera L. atau kelor memiliki efek nootropik dan dapat meningkatkan memori serta melindungi dari neurodegenerasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa niazirin yang terdapat pada tanaman kelor memiliki interaksi terbaik dengan reseptor BACE1 yang ditunjukkan dengan nilai energi ikatan (∆G) sebesar -4,13 kkal/mol yang memiliki ikatan hidrogen pada gugus alkoksi dengan asam amino ARG68 dan ASN175 serta interaksi hidrofobik pada gugus benzena dengan LEU228. Niazirin memiliki profil farmakokinetik yang baik dan dapat menembus sawar darah otak yang sesuai dengan desain obat alzheimer.
VALIDASI DAN PENETAPAN KADAR SENYAWA RUTIN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DENGAN METODE KCKT Theodorus Rexa Handoyo; Go Andrew Purnomo; Chelsia Devina Maryanto; Michael Raharja Gani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.3596

Abstract

Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan salah satu tanaman herbal yang sering digunakan untuk pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar rutin pada ekstrak etanol daun binahong menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi sebagai proses standardisasi ekstrak bahan alam dengan senyawa rutin sebagai penanda. Pada penelitian ini rutin digunakan sebagai senyawa penanda. Simplisia daun binahong diekstrak menggunakan metode digesti dengan etanol 96% sebagai pelarut. Ekstraksi dilakukan pada suhu 50˚C dengan kecepatan pengadukan 200 rpm, dan ekstrak dipekatkan hingga tersisa 25% volume. Ekstrak kemudian diekstraksi cair cair menggunakan pelarut n-heksan dan diambil bagian etanolnya. Analisis dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Optimasi dilakukan menggunakan fase gerak metanol, asetonitril, air serta beberapa variasi laju alir. Dilakukan validasi menggunakan parameter selektivitas, linearitas, Limit of Detection (LOD), Limit of Quantification (LOQ), akurasi dan presisi. Komposisi fase gerak terdiri dari metanol : asetonitril : akuabides pada perbandingan 30 : 10 : 60 dengan laju alir 0,7 mL/ menit. Deteksi dilakukan pada panjang gelombang 272 nm. Hasil penelitian memenuhi parameter validasi yaitu selektivitas dengan nilai resolusi 1,676, persamaan kurva baku y = 14672x - 2408 dengan nilai r sebesar 0,9975, nilai LOD dan LOQ adalah 0,104 dan 0,316 ppm. Nilai persen perolehan kembali pada akurasi didapatkan pada rentang 90,77 – 104,47% dan presisi kurang dari 6% untuk pengujian dalam 1 hari dan hari yang berbeda. Kadar rutin yang diperoleh sebesar 0,014 ± 0,000704 mg/g ekstrak dan nilai koefisien variasi sebesar 5,17%.
THE ACTIVITY OF GEL EXTRACT MAHKOTA DEWA FRUITS [(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl] THROUGH TYROSINASE ENZYME INHIBITOR Aprilita Rina Yanti Eff; Erika Noviyanti; Ratih Dyah Pertiwi
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.4874

Abstract

Mahkota dewa fruit [(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl] contains benzophenone derivatives which have sun protection activity and flavonoid compounds which can act as tyrosinase inhibitors.  This study aimed to determine the tyrosinase inhibitor activity of 70% ethanol extract of Mahkota Dewa fruit and gel extract of Mahkota Dewa fruits with variations in concentrations of 1.25% (F1), 2.5% (F2), and 5% (F3). Assay of tyrosinase inhibitor activity against ethanol extract of Mahkota Dewa fruit and ethanol extract was done with various concentrations (31.25, 62.5, 125, 250, and 500 µg/ml), using a positive control of Kojic acid and L-DOPA as a substrate. Absorbance measurement was carried out using UV-vis microplate reader with a wavelength of 480 nm. The results showed that the ethanolic extract Mahkota Dewa had an IC50 value of 6668.06 µg/ml while kojic acid as a positive control possessed an IC50 value of 4.22 µg/ml. Gel preparation of the ethanol extract has inhibitor activity of the enzyme tyrosinase represent moderate values of the IC50each, i.e., F1 (1.25%) amounted to 285.03 µg/ml, F2 (2.5%) amounted to 373.25µg/ml, and F3 (5%) of 397.40 µg/ml. The tyrosinase inhibitor activity of the 70% ethanol extract of Mahkota Dewa fruit was lower with a relative potency of 5.167 x 10-3 times compared to that of kojic acid.
EKSTRAKSI FLAVONOID DAUN MENIRAN MENGGUNAKAN PELARUT NATURAL DEEP EUTECTIC SOLVENT BERBASIS KOLIN KLORIDA-ASAM DENGAN ULTRASOUND ASSISTED EXTRACTION Yulianita .; Zaldy Rusli; Usep Suhendar; Zulfa Masrani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v12i1.4294

Abstract

Penggunaan pelarut organik masih umum digunakan untuk menarik senyawa aktif, diantaranya adalah flavonoid yang berperan dalam kesehatan manusia sebagai antioksidan, antikanker, dan antidepresan. Akan tetapi, penggunaan pelarut organik sebenarnya berbahaya bagi kesehatan, karena dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan perifer, sistem reproduksi, menginduksi kanker, dan lain-lain.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pelarut terbaik dari beberapa kombinasi Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) dan metode ekstraksi daun meniran terhadap kadar flavonoid.Pengujian kadar flavonoid dilakukan dengan metode penambahan AlCl3. Hasil penelitian diperoleh kadar flavonoid terbaik pada pelarut NADES 2 yaitu kombinasi Kolin Klorida-Asam Oksalat dengan kondisi ekstraksi optimum pada suhu 48oC, waktu 60 menit dan rasio pelarut NADES:Air 90% sebesai 1,4161% . Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa ekstraksi menggunakan pelarut NADES tersebut lebih baik dibandingkan metode konvensional dan kombinasi pelarut NADES lainnya. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8 No. 2 Tahun 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8.2 2018 Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017 Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Juni 2017 Vol 7, No 2 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Vol.6, No.2, Desember 2016 Vol 6, No 1 (2016): Vol.6, No.1, Juni 2016 Vol 6, No 2 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): Vol 5 No 2 Desember 2015 Vol 5, No 2 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA More Issue